Sejarah masa menyaksikan
Satu pertemuan tiada terduga
Masihkah kau ingat
muqadimmah perhubungan ini
terbinanya tanpa coretan kata
pada helaian warkah, bukan pada titik pertemuan
kemuliaan kalimah salam kuutuskan
Kasih disapa ikatan dieratkan
Kita dipeluk ikatan persahabatan
Kau dan aku tiada bezanya
Dititikkan pada keikhlasan dan kejujuran
Kitalah nakhoda sebuah geliung persahabatan
Ketika itu,
Bunga itu menguntum indah
menyeri dan mekar memerah
dipuji dengan berbagai-bagai madah
Kita berlainan jasad berhati satu
Meski beronak berduri pelayaran ini
Kita palungkan senjata ampuh
Kita tampilkan satu wajah disulamai tekad
Agar persahabatan ini tiada noktahnya
Kini, berlapikkan cita dan harapan
Kita terpisah berhaluan berbeza
Aku terus dengan kehidupanku, kau juga begitu
Kita terpisah untuk menggenggam sebuah kejayaan
Kejayaan yang pasti digapai bersama
Pada akhirnya kenangan dan cerita kita
akan ditulis pada lembar terakhir
seperti kabut hitam yang menutupi langit cerah
bergeser, digantikan dengan sambutan awan putih
Memori terpahat pada saat itu
Tika kita duduk bersama
Dan bercerita pada satu barisan bangku panjang
Tawa diderai senyum dukir
Sayangnya kisah itu terlalu pantas berakhir
dan sayang, cerita itu ditulis terlau pendek
Walau jauh dimata, namun jauh di bucu hati ini
Terlekat ceritera kita bersama
Namun,
Berpaksikan keikhlasan dan kesetiaan
Ikatan suci ini tiada bisa terlerai
Hati dan jiwa kita akan terus diikat rapi
Dan
Persahabatan ini hanya akan dinoktahkan
Dengan ajal yang ditentukanNYA
bukanlah kehendak aku
mahupun dirimu
sesungguhnya seorang sahabat
mampu membina empayar
aku tersenyum mendengar katanya
kau memegang tanganku
menyusur kesusahan hidupku
dan setiap kegembiraanmu
kau serahkan padaku
betapa berharganya seorang sahabat
aku bisa menjadi bahumu
tatkala kau menangis
dan aku mampu menjadi payungmu
sewaktu kau kepanasan dan kegelisahan
aku tega menjadi suaramu
jika lidahmu kelu
bahkan aku akan menjadi sahabat sejatimu
jika itu kemahuanmu...
No comments:
Post a Comment